Menjaga Momen Kumpul Keluarga Agar Tetap Kondusif dan Menyenangkan
Hari raya Idulfitri merupakan salah satu momentum kumpul keluarga. Sebagian orang merasa sangat antusias dan menantikan momen tersebut, karena merasa rindu akibat tinggal di kota yang berbeda dan sulit menentukan waktu untuk bertemu dan berkumpul dengan keluarga. Sebagian lainnya mungkin justru merasa khawatir, insecure, dan takut dihujani berbagai pertanyaan.
Bukan lagi fenomena langka saat kumpul keluarga pada hari raya Idulfitri atau Lebaran, kita akan mendapatkan banyak pertanyaan dari anggota keluarga lain, seperti tante, oom, bibi, paman, nenek, kakek, ataupun dari sesama sepupu. Untuk sebagian orang, pertanyaan tersebut terdengar biasa saja. Namun, bagi beberapa orang, pertanyaan itu bisa membuat risi bahkan tersinggung.
Alih-alih bertanya, mereka lebih seperti menginterogasi. Sebab, pertanyaan-pertanyaan itu cenderung bersifat pribadi. Seperti pertanyaan, kapan lulus bagi yang masih kuliah, kapan menikah bagi yang masih single, kapan punya anak bagi yang sudah menikah dan belum dikarunia buah hati, kapan nambah anak bagi pasutri yang baru memiliki satu anak, dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang mungkin akan berdampak sensitif.
Dari sudut pandang orang yang bertanya, sebaiknya kita:
- Menyeleksi perkataan dan pertanyaan yang akan diungkapkan
- Melihat situasi dan kondisi orang yang yang kita ajak bicara
- Daripada menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi, lebih baik membicarakan topik lain seperti hobi, makanan, film, buku, musik, atau isu sosial semisal pemanasan global
- Ingat tujuan kumpul keluarga untuk mempererat tali silaturahmi, jadi hendaknya kita bisa menjaga suasana agar tetap kondusif dan menyenangkan
Tips Menjawab Pertanyaan dengan Baik dan Elegan
Sebagai orang yang diberi pertanyaan, kita pun pastinya tidak ingin merusak suasana kumpul keluarga yang sangat jarang terjadi itu, dengan memberikan jawaban atau tanggapan yang overreacting atau bahkan terlalu keras.
Dari sudut pandang orang yang ditanya, sebaiknya kita:
- Siapkan mental sejak beberapa hari sebelum acara kumpul keluarga
- Berusaha bersikap tenang dan tidak perlu kesal
- Berpikir positif, anggap saja pertanyaan itu sebagai bentuk perhatian dan kepedulian
- Tetap tersenyum dan berikan jawaban positif
- Ucapkan terima kasih dan minta doa yang terbaik
- Alihkan pembicaraan ke topik lain yang lebih menarik
Contoh Pertanyaan dan Cara Menjawabnya
-
Kerja di mana? Gajinya berapa?
Bagi yang belum bekerja:
Jawab: Ihtiar dan doanya terus berjalan, udah sebar CV dan portofolio ke beberapa perusahaan. Udah ada panggilan interview. Doakan ya, semoga mendapatkan hasil terbaik.
Bagi yang bekerja freelance:
Jawab: Alhamdulillah, saya lagi kerja freelance agar bisa lebih fleksibel dalam manajemen waktu. Zaman sekarang, kerjaan kan udah banyak banget jenisnya, apalagi kerja di bidang digital, bisa kerja di mana aja, dan alhamdulillah penghasilannya pun cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Bagi yang merintis usaha sendiri:
Jawab: Alhamdulillah, saya lagi merintis usaha sendiri, doakan ya semoga bisnis yang saya jalani lancar, biar bisa buka peluang usaha dan membantu orang lain juga.
Bagi yang bekerja di perusahaan:
Jawab: Alhamdulillah, saya bekerja di perusahaan X. Selain jenjang kariernya bagus, kultur perusahaannya pun baik untuk pengembangan diri saya. Dan saya percaya, penghasilan yang saya terima sebanding dengan tanggung jawab saya di perusahaan tersebut.
-
Kok sekarang iteman/gendutan/kurusan?
Jawab: Masa sih? Saya ngerasa biasa aja, kok. Mungkin karena sekarang saya lagi coba pola hidup baru, mulai rajin olah raga dan nerapin gaya hidup sehat, jadi ada transisi dan perubahan fisik. Tapi insya Allah, transisi dan perubahan ini akan membawa saya ke arah yang lebih baik.
-
Kapan nikah?
Jawab: Insya Allah saya akan menikah pada waktu terbaik yang Allah takdirkan untuk saya dan pasangan saya. Pernikahan itu perlu perencanaan dan persiapan yang matang agar bisa langgeng dan bernilai ibadah. Mungkin akan sedikit memakan waktu, tapi saya percaya, semuanya akan berjalan sesuai rencana Allah, nggak akan keluar dari Lauhul Mahfuz. Sambil saya terus berikhtiar, bantu doa yang terbaik, ya.
-
Kapan punya anak?
Jawab: Kapan, ya? Saya juga nggak tahu. Kalau Allah sudah berkehendak, insya Allah ikhtiar yang saya lakukan bersama pasangan akan mendapatkan hasil terbaik. Doain aja, ya.
-
Kapan nambah anak?
Jawab: Anak itu kan, titipan Allah yang perlu kita jaga dan rawat dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah, satu anak saja udah cukup ngasih kami kebahagiaan dan tanggung jawab sebagai lahan ibadah. Dan kalau memang Allah berkehendak untuk nitipin kami satu atau dua anak lagi, insya Allah saya dan pasangan saya siap.
-
Gimana bisnisnya, lancar? Kok kayak gitu-gitu aja?
Jawab: Alhamdulillah, meskipun kelihatannya kayak gitu-gitu aja, rezeki perusahaan masih terus ngalir, selama kita terus berikhtiar sebaik-baiknya. Salah satu cara ikhtiar yang perusahaan saya lakukan agar terus tumbuh dan berkembang adalah dengan membangun hubungan yang baik dengan klien dan customer. Caranya, yaitu dengan memberikan souvenir perusahaan yang memorable and useful, agar perusahaan saya terus diingat dan hubungan kami tetap terjalin dengan baik secara bisnis dan personal.
-
Di mana sih cari souvenir perusahaan yang memorable and useful itu?
Jawab: Di Troole Merchandise Project yang beralamat di Jalan Sritunggal No.8 Kel, Cigereleng, Kec. Regol, Kota Bandung. Di sana, kita bisa memesan souvenir atau merchandise perusahaan secara custom, dengan pilihan item yang variatif, jadi si penerimanya nggak akan ngerasa bosen dikasih souvenir yang itu-itu aja. Selain itu, harganya juga affordable dengan kualitas produk yang worth it. Kalau mau konsultasi dulu sama CS Troole, langsung aja klik di sini Troole.id